Mesothelioma Cancer News Diagn�stico y tratamiento del mesotelioma pleural maligno Mesothelioma Law Firm mesothelioma cancer mesothelioma asbestos

Keren Abis! “Indonesia Mungkin Belum Merdeka” Tanpa Sesosok Kakek Berusia 91 Tahun Ini "siapa" kah sosok sebenarnya kakek ini!

IKLAN 300x600 ( Yang Sudah Diparse)

Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun pada ketika kemerdekaan tersebut nyatanya semua penjajah dari Belanda belum sepenuhnya angkat kaki dari distrik Indonesia.

Diakhir tahun 1946 Belanda malah memblokade daerah-daerah di Indonesia. 

Tentu saja urusan merugikan tersebut dominan  pada terputusnya hubungan antar wilayah, tergolong hubungan antara Indonesia dengan negara-negara tetangga.

Memang ketika tersebut Indonesia memiliki dominasi penuh, sayangnya dikala negara yang abru merdeka urusan itu adalah suatu kendala yang berat, terlebih Angkatan Udara yang baru saja disusun pada 9 April 1946.

Para pahlawan Indoensia berfikir bahwa satu-satunya teknik untuk dapat menjebol blokade Belanda tersebut ialah melalui udara, yakni memakai pesawat terbang.

Sayangnya pesawat-pesawat yang dipunyai oleh Indonesia, yang adalah pesawat peninggalan Jepang pada ketika itu dipakai AURI kemampuannya terbatas karena melulu bermotor tunggal.

AURI belum mempunyai pesawat-pesawat terbang angkut jarak jauh pada ketika itu.

Kala tersebut Ir. Soekarno selaku Presiden yang di dukung oleh Komodor Suryadarma Kepala Staf Angkatan Udara berinisiatif guna menggalang dana guna melakukan pembelian pesawat C-47 Dakota guna AURI.

Penggalangan dana tersebut dilaksanakan selama satu bulan di bulan Juni 1948 ketika Presiden Soekarno berangjangsana ke Sumatera.

"Kebutuhan bakal sarana udara itu sudah paling membutuhkan dan mesti segera tercapai," tulis Adityawarman Suryadarma dalam kitab berjudul, "Bapak Angkatan Udara Suryadi Suryadarma".

Gubernur Aceh dan Gubernur Militer masa-masa itu, Abu Daud Beureueh dengan energik menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara kepunyaan rakyat. 

maka dari tersebut merupakan keharusan warga negaranya guna memperjuangkan kemerdekaannya.

Pidato dari Abu Dauh Beureueh tersebut dikatakan di halaman masjid di Calang, Aceh Jaya, Aceh. Diulang pulang oleh seorang saksi sejarah, Nyak Sandang yangsekarang berusia 91 tahun.

Banyak sekali unsur masyarakat yang tergabung untung mengoleksi dana untuk melakukan pembelian pesawat tersebut. Kalangan pengusaha sampai masyarakat.

Usai pidato, semua ulama di Aceh Jaya dikumpulkan. Daud Beureueh bermusyawarah dengan ulama teknik mengumpulkan duit untuk melakukan pembelian pesawat.

Dengan sarat keharuan, sekian banyak  lapisan masyarakat ikut menyumbangkan hartanya demi terbelinya pesawat C-47 Dakota. 

Tidak terkecuali Nyak Sandang lelaki kelahiran Aceh, 4 Februari 91 tahun silam.

dan ayahnya yang pada saat tersebut menjual sepetak tanah yang sejatinya laku dipasarkan sebesar Rp 200 tetapi karena dipasarkan buru-buru melulu laku terjual ekuivalen Rp 100.

Uang hasil penjualan sepetak tanah tersebut di berikan kepada yang bersangkutan guna kepentingan melakukan pembelian pesawat.

HIngga sekarang Nyak Sandang masih mempunyai obligasi pemerintah sebagai bukti sudah menyumbangguna pembelian pesawat tersebut.

Surat obligasi kepunyaan Kakek Sandang pada unsur atas tertulis 'Tanda Penerima Pendaftaran'. Di bawahnya, memuat mengenai macam hutang, jumlah hutang, nama yang mendaftarkan, lokasi tinggal dan uraian.

Pada sudutunsur teken, ada tahun 1950. Di situ pun tertulis Pemimpin: Bank Negara Rakjat, bupati kabupaten dan wedana kewadaan. Tanda tangan yang masih tampak jelas.

Berdasarkan keterangan dari surat obligasi yang dipunyai oleh Nyak Sandang pada tahun 1950 duit mereka bakal diganti dalam kurun masa-masa 40 tahun kemudian. 

Akan namun Nyak Sandang beranggapan biarlah surat obligasi yang dia miliki menjadi bukti mereka pernah menolong negara di ketika mereka masih membina fondasi negara.

Berdasarkan penuturan Nyak Sandang, alasannya menyimpan obligasi pemerintah tersebut sebab ayah beliau berpesan, saya mestimenjaganya. 

Itu sebagai tanda kami berjasa untuk pemerintah dan Indonesia. Sehingga pemerintah nantinya pun melihat (jasa) kami.

“Tidak mengharapkan andai suatu hari Indonesiabakal membayar. Kami tidak menginginkan balasansebab membantu dengan ikhlas dan mempunyai kebanggan tersendiri dapat ikut menolong negeri,” ujarnya.


Pada Oktober 1948, pesawat tersebut sukses dibeli dan diberi nama Seulawah RI-001. 

sebagai penghormatan guna masyarakat Aceh yang secara ikhlas dan tulus telah menyerahkan sumbangan yang berharga pada kondisi sulit guna bangsa yang sedang berjuang.

Dikisahkan pula oleh Nyak Sandang sesudah pesawattersebut terbeli pernah sekali melintas di desa lokasi Nyak Sandang Tinggal pesawat terbang mengarah ke Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. 

"Kami seluruh ketika tersebut sangat gembira. Kami menunjuk-nunjuknya.

Kami sekampung melambaikan tangan dan berkata, tersebut pesawat yang kami tolong beli. Itu punya kami. Sudah terbang (pesawat) kami," cetusnya seraya menebar senyum.

Sumber : pastiseru.com
IKLAN RENPONSIF ( Yang Sudah Diparse )

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keren Abis! “Indonesia Mungkin Belum Merdeka” Tanpa Sesosok Kakek Berusia 91 Tahun Ini "siapa" kah sosok sebenarnya kakek ini!"

Posting Komentar